Kudapan Makan Malam
Kalau aku bilang segelas rasa kita seperti langit, kamu percaya? Tidak punya garis batas ataupun benang yang bisa diretas. Kebebasannya abadi, selayaknya bulan yang tetap duduk di singgasananya meskipun telah pagi. Kulihat taplak meja pun ikut menari, mereka juga senang dengan pijakmu di sini.
Ada oase yang seakan jadi ramah ketika kamu singgah. Biasanya jarum di kepala hanya sisakan sepi, nyatanya bersamamu segala hal jadi hidup kembali. Tanah pun turut guratkan dua sudut berbahagia. Mereka senang dengan ujung meja yang kini telah dihampiri si pelipur lara.
Kadang aku berpikir mengapa dapur begitu baik. Dia menghadirkan kamu ketika pagiku masih sendu. Sudahkah aku bilang jua kalau sayang rasanya jadi sesuatu yang gampang? Kupikir jatuh akan menyakitkan, nyatanya yang hadir adalah sepiring rasa nyaman.
Kamu betul-betul hebat, tahu? Datang dalam detik tidak lama, tetapi bisa sisakan warna yang aku suka. Ada pula senyum dan embun yang kamu bawa. Meninggalkan sejuk bersama kupu-kupu pada meja makan di malam itu.
Mungkin nantinya aku akan rindu.
Amaira Rinjani ⋆ 10/02/2023 06.42 PM